Prinsip Merumuskan Tujuan Penyuluhan Pertanian


Penyuluhan pertanian mempunyai andil yang sangat besar dan turut serta mengambil peran dalam keberhasilan pembangunan pertanian di negara Indonesia tercinta ini. 

Dalam misi membawa negara Indonesia menuju lumbung pangan dunia pada tahun 2045, peran penyuluhan pertanian dianggap sebagai pelaku strategis dalam menyebarluaskan ingormasi-informasi serta pengetahuan pertanian yang lebih berkualitas sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman kepada penerima manfaat pentuluhan pertanian dalam hal ini masyarakat tani dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas usahataninya.

Telah di jelaskan pada tujuan penyuluhan pertanian, bahwa dalam penyuluhan pertanian terdapat dua tujuan yang setidaknya harus dapat dicapai melalui kegiatan penyuluhan, yaitu tujuan jangka pendek dan  tujuan jangka panjang. Tujuan tersebut diangkat bukan sekedar berdasarkan karangan belaka, tapi harus mempunyai suatu prinsip yang mendasari perumusan tujuan tersebut.

Prinsip yang digunakan dalam merumuskan tujuan yaitu SMART.

Specific (Khusus)

Kegiatan penyuluhan pertanian harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan khusus ataupun yang dibutuhkan petani sesuai dengan keinginannya. Tujuan yang spesifik ini dapat menghasilkan efisiensi terhadap tujuan yang diinginkan.

Measurable (Dapat diukur)

Bahwa kegiatan penyuluhan harus mempunyai tujuan akhir yang dapat diukur. Tujuan akhir yang diukur harus dengan jelas terlihat atau dapat dirasakan, walaupun hasil dari tujuan tersebut bisa dapat bertahan dalam waktu lama ataupun dalam waktu yang singkat.

Actionary (Dapat dikerjakan/dilakukan) 

Yaitu tujuan kegiatan penyuluhan itu harus mampu untuk dicapai oleh para petani. Dapat dicapai berarti harus dapat dikerjakan sehingga menghasilkan sesuatu.

Realistic (realistis)

Bahwa tujuan yang ingin dicapai harus masuk akal, dan tidak berlebihan, sehingga sesuai dengan kemampuan yang dimiliki petani. Petani akan cenderung untuk mengikuti atau mengadopsi suatu yang dianggap dapat dilakukan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya.

Time frame (Memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan)

Ini berarti bahwa dalam waktu yang telah ditetapkan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan penyuluhan ini harus dapat dipenuhi oleh setiap petani.


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah dengan "ABCD" yaitu: 

Audience (Mengandung sasaran/partisipan/subjek yang diberdayakan); 
Behaviour (Perubahan perilaku yang dikehendaki atau yang ingin diubah); 
Condition (kondisi yang akan dicapai); dan 
Degree (derajat kondisi yang akan dicapai dalam penyuluhan).

Post a Comment for "Prinsip Merumuskan Tujuan Penyuluhan Pertanian"